Langsung ke konten utama

Mengenal Universitas Jambi

Gerbang Utama Universitas Jambi
Pada postingan kali ini saya akan mengajak para pembaca untuk mengenal sebuah Kampus di Provinsi Jambi yang dikenal dengan sebutan "UNJA" yang merupakan Universitas terbesar di Provinsi Jambi, serta merupakan Universitas yang pertama kali berdiri di Provinsi Jambi. Universitas Jambi memiliki sebuah ikon yakni Angsa yang sedang mengepakkan sayapnya yang mempunyai arti filosofis tersendiri, yang akan diulas dalam postingan ini. Tak usah berlama-lama, berikut ulasannya. 
Cek this out!!!







Sejarah Berdirinya Universitas Jambi

Source: unja.ac.id
Pada tahun 1960, berdiri Akademi Perniagaan Djambi yang bernaung di bawah Jajasan Perguruan Tinggi Djambi. Yayasan ini didirikan atas prakarsa tokoh-tokoh masyarakat dan Pemerintahan Jambi waktu itu dan diketuai oleh R. Sudarsono yang waktu itu menjabat sebagai Wali kota Jambi. Selanjutnya pada tahun 1961, Akademi Perniagaan Djambi berubah menjadi "Fakultas Ekonomi" bersamaan dengan pendirian Fakultas Hukum, keduanya berafiliasi ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Berbekal dengan adanya dua Fakultas tersebut, tokoh-tokoh masyarakat dan Pemerintah Daerah Jambi memperjuangkan berdirinya sebuah perguruan tinggi di Jambi melalui Panitia Persiapan Pendirian Universitas Negeri Jambi. Dengan Keputusan Menteri PTIP Nomor 105 Tahun 1962 tanggal 15 Agustus 1962 dibentuklah Panitia Persiapan Pendirian Universitas Jambi. Panitia ini diketuai oleh Kolonel M.J. Singedekane, yang pada waktu itu adalah Gubernur Provinsi Jambi.
Hasil kerja Panitia ini adalah berdirinya pada tanggal 1 April 1963 Universitas Negeri Jambi yang dikukuhkan dengan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 25 Tahun 1963 tanggal 23 Maret 1963. Panitia Persiapan Pendirian Universitas Negeri Jambi kemudian membuka dua Fakultas Baru yaitu Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan, sehingga pada saat diresmikan tanggal 1 April 1963, Universitas Negeri Jambi memiliki empat Fakultas yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan. Mulai saat itu, tanggal 1 April dijadikan sebagai tanggal Dies Natalis Universitas ini.
Dalam tahun 1966 keluar Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 148 yang menetapkan berdirinya Universitas ini dengan nama Universitas Jambi. Namun karena suatu dan lain hal Surat Keputusan Presiden tersebut tidak sampai di Jambi, maka selama bertahun-tahun hingga keluarnya Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1982 Universitas ini bernama Universitas Negeri Jambi. Keputusan Menteri PTIP Nomor 25 Tahun 1963 di samping menetapkan berdirinya Universitas Negeri Jambi, menetapkan suatu Presidium yang bertugas memimpin Universitas ini yaitu Kolonel M.J. Singedekane selaku Gubernur Jambi yang tadinya menjabat Ketua Panitia Persiapan. Masa kepemimpinan Universitas dengan sistem presidium ini berjalan dari awal berdirinya tahun 1963 sampai tahun 1977. Sistem ini berakhir dengan diangkatnya Drs. Kemas Mohamad Saleh sebagai Pejabat Rektor oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia



Makna Filosofis Lambang Universitas Jambi
Logo Universitas Jambi
Lambang Universitas Jambi adalah seekor angsa putih yang sedang mengembangkan sayapnya didalam segi lima dengan latar belakang warna dasar pinang masak dan berisikan tulisan Universitas Jambi, sebagai wadah pengembangan Ilmu pengetahuan yang menjunjung tinggi moral dan etika. Menurut riwayatnya ada dua ekor angsa putih yang dipakai oleh Raja Jambi dahulu kala sebagai petunjuk tempat lokasi bagui pendiri sebuah kota.
Konon oleh Raja, kedua angsa putih itu lepas di Sungai Batanghari, kemudian mendarat di suatu tempat tertentu yang menurut legenda tempat tersebut adalah tempat dimana masjid Agung Al Falah sekarang ini berada.
Di tempat tersebut kemudian dibangun sebuah kota, sebagai pusat kerajaan yang di beri nama Jambi. Konon nama Jambi berasal dari kata “Jambe” yang berarti “Pinang” yang merupakan nama seorang Ratu yang bertahta yaitu Puti Selaras Puinang Masak.
Unsur yang terdapat pada lambang mengandung makna:
  1. Dasar lambang adalah segi lima beraturan yang melambangkan Pancasila;
  2. Seekor Angsa Putih yang sedang mengembangkan sayapnya didalam segi lima, berarti sebagai lambang penemuan sesuai dengan riwayat asal usul pendirian Kota Jambi;
  3. Jumlah bulu sayap kiri Angsa Putih sebanyak delapan helai, berarti sebagai puncak Undang Nan Delapan, Yaitu : undang-undang adat Jambi yang mengabndung pantangan/larangan;
  4. Jumlah bulu sayap kanan Angsa Putih sebanyak sembilan helai, berarti sebagai Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, yaitu : adanya anak sungai yang m,engalir dibawah kekuasaan Jambi yaitu: Batang Merangin, Mesumbai, Tabir, Pelepat, Asai, Tebo, Bungo, Jujuhan dan Tembesi;
  5. Bulu badan dan Bulu penyambung berjumlah dua belas helai, berarti sebagai anak Undang Nan Dua Belas dan Masyarakat Jambi yang terdiri dari dua belas Orang yang disebut juga dengan Perisai Dua Belas;
  6. Di paruh angsa putih terdapat sebilah keris Siginjai, berarti lambang kesatriaan;
  7. Di bawah leher angsa putih terdapat tiga buah puncak yang menjadi satu dengan dasar sebuah lengkung di bawahnya, pada puncak yang di tengah terdapat sebuah neraca yang berarti sebagai Undang-Undang Hukum, yaitu Undang-Undang Adat Daerah Jambi yang menentukan berat ringannya hukuman.
Source: unja.ac.id




Fakultas dan Prodi di Universitas Jambi

Saat ini di Universitas Jambi terdapat 13 Fakultas yakni:
1. Fakultas Kesehatan Masyarakat

2. Fakultas Teknik
3. Fakultas Kehutanan
4. Fakultas llmu Keolahragaan
5. Fakultas Teknologi Pertanian
6. Fakultas llmu Budaya
7. Fakultas llmu Sosial dan Politik
8. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
9. Fakultas Sains dan Teknologi
10. Fakultas Peternakan
11. Fakultas Pertanian
12. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
13. Fakultas Hukum

Universitas Jambi memiliki 8 Program Studi Diploma III (D-3), yakni:
Program Studi Akuntansi

Program Studi Manajemen Pemasaran
Program Studi Perpajakan
Program Studi Agrobisnis
Program Studi Kesehatan Hewan
Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
Program Studi Analis Kimia
Program Studi Kimia Industri

Kemudian Universitas Jambi memiliki 52 Program Studi Strata 1 (S-1), terdiri atas 30 Program Studi Saintek dan 22 Program Studi Soshum, yakni:
Program Studi Administrasi Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Program Studi Pendidikan Biologi
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Program Studi Pendidikan Fisika
Program Studi Pendidikan Guru PAUD
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Program Studi Pendidikan Kimia
Program Studi Pendidikan Matematika
Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Program Studi Ilmu Hukum
Program Studi Akuntansi
Program Studi Ekonomi Islam
Program Studi Ekonomi Pembangunan
Program Studi Manajemen
Program Studi Agribisnis
Program Studi Agroekoteknologi
Program Studi Pemanfaatan Sumber Daya
Perikanan
Program Studi Peternakan
Program Studi Biologi
Program Studi Farmasi UNJA
Program Studi Fisika
Program Studi Kimia
Program Studi Matematika
Program Studi Sistem Informasi
Program Studi Teknik Geofisika
Program Studi Teknik Geologi
Program Studi Teknik Pertambangan
Program Studi llmu Keperawatan
Program Studi Kedokteran
Program Studi Psikologi
Program Studi Ilmu Pemerintahan
Program Studi Ilmu Politik
Program Studi Arkeologi
Program Studi Ilmu Sejarah
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
Program Studi Sastra Indonesia
Program Studi Seni Drama Tari dan Musik
Program Studi Teknik Pertanian
Program Studi Teknologi Hasil Pertanian
Program Studi Teknologi Industri Pertanian
Program Studi Kepelatihan Olahraga
Program Studi Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan
Program Studi Kehutanan
Program Studi Program Studi Teknik Elektro
Program Studi Teknik Kimia
Program Studi Teknik Lingkungan
Program Studi Teknik Sipil
Program Studi llmu Kesehatan Masyarakat

Kemudian Universitas Jambi mempunyai 19 Program Studi Strata 2 (S-2), yakni:
Program Studi Agribisnis
Program Studi Agroekoteknologi
Program Studi Ilmu Akuntansi
Program Studi Ilmu Ekonomi
Program Studi Ilmu Hukum
Program Studi llmu Kependudukan dan
Ketenagakerjaan
Program Studi llmu Lingkungan
Program Studi llmu Peternakan
Program Studi Kenotariatan
Program Studi Manajemen
Program Studi Manajemen Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Program Studi Pendidikan Dasar
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Program Studi Pendidikan Illmu Pengetahuan
Alam
Program Studi Pendidikan Kimia
Program Studi Pendidikan Matematika
Program Studi Teknologi Pendidikan

Serta Universitas Jambi mempunyai 4 Program Studi Doktor Strata 3 (S-3), yakni:
Program Studi Ilmu Ekonomi
Program Studi Ilmu Hukum
Program Studi Kependidikan
Program Studi Pendidikan MIPA




Lokasi Kampus Universitas Jambi

Universitas Jambi mempunyai 6 Kampus yang tersebar di seluruh Provinsi Jambi, yakni:

  1. UNJA Mendalo, UNJA Mendalo atau Kampus pinang masak adalah kampus utama Universitas Jambi saat ini, yang meliputi areal seluas 100,1 Ha yang tidak saja terdiri dari bangunan / gedung perkantoran atau perkuliahan, melainkan juga kawasan hutan dan kebun-kebun percobaan. Disinilah penyelenggaran  pendidikan semua fakultas pada umumnya dilaksanakan yang dimulai sejak tahun 1986. Letaknya berada di luar kota jambi, di Desa Mandalo Darat yaitu pada km 15 jalan raya dari Kota Jambi ke Kota Muaro Bulian.
  2. UNJA Pasar, Kampus ini merupakan kampus Universitas Jambi yang tertua yang terdiri dari  areal seluas 0,72 Ha dengan bangunan-bangunan tua yang bergaya klasik (peninggalan Belanda). Letaknya di kawasan pasar (pusat bisnis dan perdagangan) Kota Jambi, di jalan Raden Mattaher Kecamatan Pasar Jambi, dan karena itu lebih dikenal oleh masyakarat sebagai ”Kampus Unja Pasar” Saat ini digunakan sebagai tempat pengelola proyek Pengembangan Perguruan Tinggi (P2T) dan penyelenggaraan Universitas Terbuka.
  3. UNJA Telanaipura, Kampus ini meliputi areal seluas 11,9 Ha, yang terdiri dari bangunan-bangunan tempat penyelenggaraan perkuliahan, laboratorium, aula dan perumahan dosen dan pejabat Universitas Jambi. Kampus yang berjaya pada tahun 70-an ini terletak di Kecamatan Telanaipura, yaitu kawasan perkantoran Propinsi Jambi, dan lebih dikenal dengan sebutan ”Kampus Unja Telanaipura”. Saat ini, digunakan untuk penyelenggaraan program Non Reguler dan pasca sarjana.
  4. UNJA Muaro Bulian, Kampus unja Muaro Bulian terletak di Kota Muaro Bulian. Kampus ini digunakan untuk program Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Prajabatan, yang dikelola oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
  5. UNJA Sarolangun, Kampus unja Sarolangun terletak di Kabupaten Sarolangun. Kampus ini baru diresmikan pada tanggal 16 April 2007 oleh Dirjen Dikti. Pendirian Kampus ini atas kerjasama antara Pemda Sarolangun dan Universitas Jambi.
  6. UNJA Muara Sabak, Kampus unja Muara Sabak saat ini digunakan untuk penyelenggaraan Prodi Teknologi Hasil Perikanan (D3)
  7. UNJA Pondok Meja, Kampus unja yang terletak di Perbatasan Kota Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi, dalam kawasan ini ada Tiga Fakultas yaitu: Fakultas Teknik, Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Kesehatan Masyarakat.
  8. UNJA Kuala Tungkal, Kampus unja yang merupakan hasil dari kerjasama antara Universitas Jambi dan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Seiring Dengan Turunnya SK Kemendikbud RI. Maka mulai tahun ajaran 2013/2014, Kampus unja Kuala Tungkal menerima Mahasiswa baru untuk 2 (Dua) Prodi , yakni Program Studi Ekonomi Pembangunan dan Ilmu Hukum.

Termasuk 100 Jajaran Universitas Terbaik di Indonesia hasil Klasterisasi Menristekdikti tahun 2019

Berdasarkan Siaran Pers Kemenristekdikti
Nomor: 147/SP/ HM/BKKP/VIII/2019

Universitas Jambi mendapat Peringkat-66 dari 100 Universitas hasil Klasterisasi Menristekdikti tahun 2019 (Klaster 2)

Dikutip dari Situs ristekdikti.go.id. Upaya Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia kembali mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2019 pada Jumat (16/8) Gedung D Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta. Klasterisasi ini dilakukan untuk memetakan perguruan tinggi Indonesia yang berada di bawah naungan Kemenristekdikti guna meningkatkan kualitas perguruan tinggi sekaligus menjadi dasar bagi Kemenristekdikti untuk memberikan kebijakan sesuai kapasitas setiap klaster perguruan tinggi tersebut.

Pemeringkatan Perguruan Tinggi 2019 berfokus pada indikator atau penilaian yang berbasis Output – Outcome Base, yaitu dengan melihat Kinerja Masukan dengan bobot 40 % yang meliputi kinerja Input (15%) dan Proses (25%), serta Kinerja Luaran dengan bobot 60% yang meliputi Kinerja Output (25%), dan Outcome (35%). Penambahan indikator baru tersebut sebagai upaya agar perguruan tinggi dapat secara aktif merespon perkembangan zaman, terutama revolusi industri keempat dan kebutuhan tenaga kerja.

Pada tahun 2019, Kemenristekdikti mengeluarkan hasil klasterisasi perguruan tinggi dalam dua (2) kategori yaitu kategori Perguruan Tinggi Non-Vokasi (pendidikan akademik), yang terdiri dari Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi, dan kategori Perguruan Tinggi Vokasi, yang terdiri dari Politeknik dan Akademi.
Perguruan Tinggi Non-Vokasi dengan jumlah sebanyak 2.141 perguruan tinggi dibawah Kemenristekdikti diperoleh 5 (lima) klaster perguruan tinggi Indonesia dengan komposisi Klaster 1 berjumlah 13 perguruan tinggi; Klaster 2 berjumlah 70 perguruan tinggi; Klaster 3 berjumlah 338 perguruan tinggi, Klaster 4 berjumlah 955 perguruan tinggi, dan Klaster 5 berjumlah 765 perguruan tinggi.

Source: ristekdikti.go.id

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ekspansi Muslim di Tanah Eropa